Musim hujan telah datang. Dalam beberapa bulan ini, kita didorong untuk lebih siap menghadapi derasnya hujan. Jangan sampai frekuensi hujan yang tinggi menghalangi aktivitas kita yang padat. Untuk itu, mobil perlu dipersiapkan agar lebih terlindung dari siraman air hujan.
Salah satu yang kita perhatikan adalah mencermati pintu mobil. Bagian kendaraan yang satu ini sering luput dari perhatian walaupun kita sering memegangnya. Padahal, pintu mobil termasuk bagian yang paling sering memberi masalah saat musim hujan.
Masalah seperti rel kaca yang sudah kasar membuat jendela susah ditutup dan air hujan gampang terpercik ke dalam celah pintu. Hal ini dapat menimbulkan korosi pada bagian mekanik penggerak kaca.
Problem ini biasanya terkait dengan usia kendaraan. Pada kendaraan yang sudah bertahun-tahun, karet pintu mobil menjadi getas seperti karet mati. Kalau sudah demikian tidak ada jalan lain kecuali mengganti karet kaca pintu mobil.
Kalau mau membeli, sebaiknya sesuaikan dengan jenis karet sebelumnya. Ada dua jenis karet kaca yaitu karet tunggal (single) dan karet ganda (double). Ukurlah panjang karet yang diperlukan. Umumnya panjang dibutuhkan sekitar 3,5 meter. Harganya pun bervariasi antara Rp 10.000 sampai dengan Rp 15. 000 setiap meternya.
Jika kita tidak bisa menggantinya sendiri, lebih baik serahkan kepada petugas bengkel. Jangan lupa sertakan ongkos pemasangan yang bervariasi antara Rp 5.000 sampai dengan Rp 15.000.
Bila sudah selesai, perhatikan terus komponen yang satu ini. Setidaknya bersihkan debu yang menempel dan hindari karet dari pencucian dengan menggunakan sabun. Sabun yang mengandung pH tinggi akan mengurangi tingkat kelenturan dan menyebabkan karet cepat menjadi getas. Sebaiknya, gunakan campuran air dengan bahan pembersih khusus atau sampo mobil.
Kalau menemui masalah jendela yang susah ditutup, maka panel pintu mobil harus dibuka untuk mencari kerusakannya. Pemecahan masalah akan sedikit berbeda jika ternyata kendaraan menggunakan penutup elektrik (power window).
Untuk itu, pertama-tama buka panel penutup (trim) dengan posisi kaca diturunkan. Setelah itu, baut pegangan pintu dibuka bersama pegangannya, biasanya menggunakan obeng plus. Tuas pemutar kaca bisa dilepas dengan cara mencungkil bagian pin. Setelah itu, panel pintu pun bisa dibuka dengan obeng minus.
Pada sistem elektrik, saklar (switch) penutup elektrik harus terlebih dahulu dilepas. Kemudian, alur (weather strip) kaca dibersihkan dari debu. Setelah itu, bagian gigi regulator dan penggerak motor dibersihkan dan diberikan gemuk. Begitu pula pada tangkai pengimbang, rel penggerak tangkai, dan lengan pemutar per regulator.
Langkah selanjutnya, sejumlah teknisi bengkel akan menguji dengan menyetel kaca agar miring dengan cara menaikkan kaca pada posisi setengah. Hal ini dimaksudkan agar dua baut pengimbang bagian bawah mudah dikendurkan. Setelah itu, bagian paling bawah kaca yang miring itu didorong kembali dengan cara mengencangkan dua baut pengimbang bagian bawah.
Pemeriksaan kembali juga dilakukan pada bukaan pintu luar. Jika terasa ada yang bergeser maka bagian ini dilumasi dengan cara penyemprotan.
Begitu pula tangkai besi pengunci pintu. Komponen ini sebaiknya diperiksa jika ada bagian yang kotor atau berkarat. Bersihkan dan semprotkan pelumas.
Langkah terakhir, memasang kembali panel pintu, dan bagi pengguna power window, jangan lupa memasang lagi sakelarnya. [berbagai sumber/Y-5]