Tiga Pengalaman Buruk Mudik Lebaran yang Harus Dihindari

Acara rutin tiap tahun yang sudah menjadi agenda penting masyarakat Indonesia adalah mudik lebaran. Segala persiapan mungkin sudah Anda lakukan. Anda pun mungkin sudah memanfaatkan program service yang disediakan bengkel-bengkel jaringan Astra International dalam membantu pemudik menyiapkan perjalanan panjang yang akan berlangsung sebentar lagi. Peta mudik, daftar barang bawaan, oleh-oleh untuk saudara di tempat tujuan, mungkin juga sudah Anda siapkan. Namun, sudah benar-benar lengkapkah persiapan Anda?

Nah, untuk menambah kecermatan Anda dalam mempersiapkan perjalanan mudik, AstraWorld menampilkan tiga macam pengalaman kurang menyenangkan yang sering terjadi saat mudik lebaran bersama mobil kesayangan. Dengan ulasan ini, AstraWorld berharap, tahun ini perjalanan Anda semakin aman dan nyaman karena persiapannya bisa lebih maksimal.

1. Terjebak kemacetan di jalur mudik.
Cerita dari satu periode mudik ke periode berikutnya sering dihiasi dengan kasus-kasus terjebak kemacetan. Mundur salah, majupun bakal keliru. Ada yang macet hingga terpaksa bermalam di jalan. Karena itu, kenali siklus mudik. Berhubung libur lebaran jatuh di hari Selasa-Rabu (30-31 Agustus), kemungkinan besar pemudik sudah mulai mengalir di akhir pekan (27 Agustus). Nah, atur dan tentukan hari yang akan Anda pilih untuk memulai perjalanan mudik yang paling pas. Selain itu, sejak sekarang, kenali dan dapatkan informasi-informasi tentang kondisi jalan di jalur yang akan Anda tempuh. Apakah ada infrastruktur jalan yang berpotensi menimbulkan kemacetan, di mana letak-letak pos siaga yang bisa memberikan bantuan darurat, bengkel siaga, dll.

2. Mengalami kondisi darurat di jalan.
Tanpa diduga, mobil mungkin saja tiba-tiba overheating lalu mogok atau ban pecah. Karena itu, pastikan Anda telah melakukan pemeriksaan terhadap kesiapan mobil Anda. Mulai dari mesin, interior, eksterior dan perlengkapan-perlengkapan darurat yang perlu dibawa sepanjang perjalanan. Siapkan juga komponen-komponen cadangan.

3. Korban kecelakaan atau mengalami tabrakan beruntun.
Lelah, ngantuk dan emosi pengendara yang sedang menempuh perjalanan panjang sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan. Berhati-hatilah. Kita mungkin sudah sangat siap dan mahir mengendarai mobil, tapi bagaimana dengan pengendara lain di sekitar kita? Mungkin saja mereka lalai. Lebih baik menghindar apabila ada pengendara di depan atau belakang yang tampak ugal-ugalan. Tak apalah jalur kita diserobot, yang penting mobil kita aman. Jika memungkinkan, segera kedipkan lampu besar manakala Anda “melarang” orang lain mengambil jalur Anda.

Sumber: Aspira

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *