Sekalipun produsen kendaraan bermotor telah menginformasikan bahan bakar yang sesuai dengan kendaraan yang diproduksinya, namun masih banyak orang yang belum paham bagaimana memilih berbagai jenis bahan bakar yang beredar di pasaran. Apalagi dewasa ini, bermunculan berbagai stasiun pengisian bahan bakar yang menawarkan berbagai jenis bahan bakar. Untuk itu, pemilik/pengguna kendaraan harus tahu cara yang tepat dan efektif dalam memilih bahan bakar.
Ada sejumlah cara praktis yang bisa digunakan untuk memilih bahan bakar yang tepat yakni melihat rasio kompresi. Hal ini penting karena,
rasio kompresi merupakan nilai perbandingan volume ruang kompresi di blok mesin dengan ruang bakar di kepala silinder. Nilai rasio kompresi berhubungan dengan besarnya ledakan saat proses pembakaran berlangsung. Semakin besar maka makin luas ruang yang harus dikompresi.
Untuk itu, semakin besar nilai perbandingan rasio kompresinya maka semakin membutuhkan bahan bakar dengan daya bakar yang lebih baik. Dengan kata lain, makin besar nilai rasio kompresinya maka makin tinggi nilai oktan yang dipakai. Contohnya, rasio kompresi 8,8 sampai dengan 9,2 bisa menggunakan bensin dengan oktan 88. Rasio kompresi 9,2 sampai dengan 10 bisa menggunakan bensin dengan oktan 92 dan 95.
Kecuali untuk mesin turbo, walaupun rasio kompresinya rendah harus tetap memakai bensin dengan oktan yang tinggi. Karena ketika turbo aktif maka kompresi akan berlibat ganda.
Untuk mengetahui rasio kompresi kendaraan Anda tidak perlu bingung. Biasanya produsen kendaraan mencantumkan nilai rasio kompresi ini di buku manual atau brosur spesifikasi kendaraan. [Dari berbagai sumber/N-3]