Memang amat menggiurkan munculnya produk mobil baru dengan harga di bawah Rp 100 juta. Apalagi bagi kebanyakan calon konsumen pembeli mobil bekas yang berpotensi memiliki kendaraan dengan rentang Rp 70 juta hingga Rp 100 juta. Mereka bakal serta merta berpaling dari mobil bekas karena datangnya alternatif menarik itu.
Namum tak banyak pembeli mobil bawah Rp 100 juta yang memperhitungkan harga jual kendaraannya setelah digunakan. Apalagi, karena larisnya mobil baru yang ditawarkan dengan harga lebih realistis itu membawa dampak melambungnya harga riil di pasaran. Terdapat sejumlah transaksi mobil jenis itu yang lebih mahal Rp 5 juta hingga Rp 8 juta dari tarif Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM).
Karena kenyataan itu, Leovan Widjaja, branch manager Mobil 88 TB Simatupang, Jakarta Selatan memberikan sejumlah pendapat hingga dapat dipakai sebagai acuan.
Pahami nilai jual kembali mobil Anda
Bagi konsumen di Indonesia, memilih mobil tampaknya harus dikaitkan pula dengan layanan purnajual merek tersebut. Sebab, hanya mobil dengan jaringan penjualan luas yang mampu mempertahankan harga jual kembali pada angka yang relatif tinggi.
Jadi, ketika memutusan membeli mobil baru, harus telah pula diperhitungkan harga jualnya kemudian hingga bila hendak berganti kendaraan konsumen tidak mengalami kerugian besar. Mobil buatan Eropa dan Amerika Serikat, sampai kini selalu memiliki harga jual kembali yang jauh lebih rendah dari sejumlah merek Jepang.
Kemudian, kalau memilih mobil buatan Jepang, putuskan untuk menggunakan merek yang paling populer dan terbukti memiliki resale value yang bagus. Selain dapat membandingkan harga di sejumlah bisnis mobil bekas, daftar harga mobil yang banyak dimuat media cetak dapat menjadi acuan konsumen.
Pilih mobil bekas bila sering berganti kendaraan
Di Indonesia, cukup banyak konsumen pemakai mobil (bekas) seharga bawah Rp 100 juta yang kerap berganti mobil. Satu hingga dua tahun adalah waktu terlama mereka memiliki mobil tersebut.
Bagi kalangan ini, rasanya pilihan mobil bekas adalah yang paling ekonomis. Dengan asumsi tidak terjadi gejolak ekonomi nasional, harga jual kembali pada umum mobil yang dibeli baru akan turun sekitar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta setahun. Sementara, mobil bekas (berusia satu hingga dua tahun), lagi-lagi dalam kondisi normal dalam setahun umumnya hanya akan turun harga kurang dari Rp 5 juta.
Gunakan waktu angsuran terpendek
Kini, pembelian mobil bekas berusia lima tahun dapat dilakukan secara kredit. Bila mobil berusia sekitar lima tahun yang Anda beli disarankan jangka kreditnya setahun. Sementara, untuk mobil berusia satu hingga tiga tahun, pembelian kredit masih disarankan dengan jangka angsuran dua hingga tiga tahun. Namun, paling disarankan adalah masa pinjaman dua tahun. Saran tersebut berkait dengan akan lebih menjamin kian kecilnya kerugian harga kala kemudian mobil dijual kembali.
( bid )