MPV Baru pada Paruh Kedua 2009

Berbagai pilihan warna mobil "multipurpose vehicle" (MPV) Honda Freed.
Berbagai pilihan warna mobil "multipurpose vehicle" (MPV) Honda Freed.

Segmen kendaraan jenis multipurpose vehicle (MPV) masih tetap menjadi primadona pasar mobil di Indonesia. Relatif bertahannya pasar Kijang Innova, Toyota Avanza, dan Daihatsu pada saat mobil-mobil jenis lain menurun membuktikan sinyalemen tersebut. Itu pula yang menginspirasi banyak agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang getol memasukkan model MPV baru ke pasar Indonesia.

Awal Juni lalu misalnya, PT Garuda Mataram Motor (GMM) meluncurkan Volkswagen (VW) Touran untuk merebut celah di segmen MPV. Namun, jika melihat banderol VW Touran sebesar Rp 395 juta, tampaknya GMM lebih memilih pasar MPV kelas premium. Uniknya, kendaraan ini merupakan VW pertama yang dirakit di Indonesia.

Namun, dengan banderol harga semahal itu, sepertinya GMM harus berjuang keras untuk meyakinkan konsumen bahwa nilai uang yang dikeluarkannya sebanding dengan kualitas teknologi yang diusungnya.

CEO PT GMM Andrew Nasuri buru-buru menjelaskan, jika harga tersebut memang layak untuk VW Touran. Menurutnya, mobil tersebut merupakan sport family vehicle dengan dapur pacu yang mampu digenjot hingga kecepatan 200 km per jam. Tetapi, Nasuri mungkin lupa jika infrastruktur jalan di Indonesia tidak cukup memberi ruang untuk memacu kendaraan hingga secepat itu.

Sikap realistis ditunjukkan oleh Direktur Pemasaran GMM Herry Novianto dengan hanya menargetkan penjualan sebanyak 150 unit dalam kurun waktu enam bulan. Kendaraan ini dilengkapi dapur pacu 1.400 cc dengan transmisi DSG atau double clutch. Dilengkapi supercharger dan turbocharger yang bekerja secara seri plus sistem injeksi langsung, mesin Touran ini diset untuk menghasilkan tenaga 140 PS pada putaran mesin 5.600 rpm. Namun, soal torsi, VW Touran mampu menghasilkan torsi maksimum, 220 Nm pada putaran mesin 1.500 rpm. GMM mengklaim MPV ini cukup irit dengan konsumsi BBM satu liter untuk jarak 14 kilometer.

MPV kedua yang juga diluncurkan pada paruh kedua tahun ini adalah Honda Freed yang kehadirannya banyak ditunggu publik Indonesia. Dilihat dari banderol harganya sebesar Rp 260 juta, Honda Freed lebih ditujukan untuk segmen MPV kelas menengah. MPV dengan dimensi panjang 4.215 mm, lebar 1.695 mm dan tinggi 1.715 mm ini menawarkan ruang kabin yang lega dengan desain jok yang ramping. Sehingga, bagi penumpang bertinggi badan 185 cm masih bisa duduk nyaman.

Honda Freed yang hadir di Indonesia ini merupakan yang pertama kali masuk di pasar Asia Tenggara. Platform yang digunakan merupakan milik Honda Jazz. Dengan harga sebesar itu, MPV tersebut akan memasuki pasar yang selama ini dikuasai oleh Kijang Innova ataupun Mitsubishi Grandis, sehingga pertarungan ketiganya bakal lumayan keras. Namun sejauh ini, nama besar Kijang sulit digoyahkan dari pasar di segmen ini.

Freed dibekali kehebatan mesin 1.5-liter VTEC 4-silinder yang ditopang oleh transmisi otomatis 5 percepatan. Tenaga yang disemburkan Freed sekitar 118 PS pada putaran mesin 6.400 rpm dengan torsi 146 Nm pada 4.800 rpm, pas untuk sebuah MPV. Sedangkan, suspensi yang dikombinasi MacPherson Strut untuk belakang dan H-Torsion Beam di belakang, guncangan sangat kecil.

Mampukah Freed mengguncang pasar MPV menengah yang selama ini dikuasai oleh Toyota Kijang Innova? Diperlukan strategi penetrasi pasar yang kuat mengingat kerasnya persaingan di segmen ini. [Suara Pembaruan]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *