POWER steering saat ini menjadi perangkat yang wajib dimiliki hampir setiap mobil. Hanya, sekarang ini masih banyak pemilik mobil yang belum mengerti bagaimana memakai dan merawat perangkat itu dengan benar.
Power steering amat penting karena berfungsi meringankan putaran kemudi. Umumnya sistem itu menggunakan mekanisme hidraulis yang perlu perawatan khusus supaya tetap awet. Apalagi jika sampai rusak, biaya perbaikannya terbilang menguras kocek. Tip berikut dapat membantu dalam melakukan perawatan perangkat ini. Langkah pertama, kerusakan power steering biasanya terjadi pada bagian terlemah. Kasus yang sering terjadi, setelah ganti seal baru, pompa diserang kerusakan. Karena itu, setelah perbaikan, sebaiknya dilakukan penyeimbangan tekanan di dalam sistem power steering.
Kedua, jangan memutar setir saat mobil dalam posisi diam. Usahakan selalu memutar kemudi ketika mobil berjalan untuk meringankan kerja pompa. Selanjutnya, jangan membelokkan stir terlalu lama apalagi sampai dalam posisi mentok terlalu lama. Hal itu dimaksudkan agar pompa tidak tersiksa.
Ketiga, gunakanlah oli power steering atau Automatic Transmision Fluid (ATF) yang terjamin kualitasnya. Selain itu, rajin-rajinlah melakukan pengecekan pada boot rack and pinion. Apabila ditemukan kebocoran, kerusakan atau robek segeralah diganti pada bagian itu.
Keempat, perhatikan hal sama pada beberapa mobil, seperti Honda, boot-nya dilengkapi dengan lubang ventilasi di ujungnya. Setelah itu perhatikanlah roda depan, usahakan agar roda depan selalu lurus saat parkir karena apabila roda depan tidak dalam posisi lurus saat parkir dapat membuat sistem power steering mengalami “mati” sambil menahan tekanan tinggi. Hal itu dapat memperpendek umur seal.
Kelima, sebaiknya tidak menggunakan ban yang lebih besar atau bertapak lebar. Sebab, penggunaan ban yang lebih besar atau bertapak lebar dari standar akan membuat kerja power steering lebih berat.
Keenam, rajinlah mengecek oli pada tabung reservoir. Pastikan isinya maksimal, tetapi jangan sampai penuh apalagi luber. Karena hal ini akan memperberat kerja pompa.
Terakhir, sebaiknya dalam melakukan penggantian ATF dilakukan setahun sekali dan melakukan servis seluruh sistem setiap lima tahun sekali apabila tidak terdapat kerusakan. (L-11)