Ford Focus Ghia 2.0 A/T: Sedan klasik aroma Eropa

Ford Focus 2.0 ATBoleh jadi, nama besar Ford lah yang membuat mobil ras Eropa ini tetap bertahan di tengah persaingan sedan medium di pasar domestik yang kian ketat. PT Ford Motor Indonesia, agen tunggal pemegang merek (ATM) Ford, sigap dengan merilis varian Focus Ghia.

Tampilan luar Focus jelas beda dengan model sebelumnya. Mengadopsi konsep kinetic design, proporsi bodinya terlihat lebih kekar dengan tonjolan di kap mesin dan lubang udara besar di bumper depan. Begitu pula dengan desain lampu utama yang menyipit.

Bagian samping tampak beda dengan pelek alloy baru dan lampu sein di spion. Pada buritan, desain lampu belakang diperkaya detail ornamen krom.

Harga model termewah ini saat dirilis pertama mencapai Rp337 juta. Memang masih lebih murah dibandingkan dengan kompetitornya asal Jepang. Namun, PT Ford Motor Indonesia (FMI) harus bekerja lebih keras dengan menguatkan image di sektor layanan purnajual agar memberi rasa aman dan nyaman bagi pemiliknya.

Ketika duduk di balik kemudi, baru Anda merasakan perbedaan mobil ras Eropa ini dengan sedan di kelasnya keluaran pabrikan Jepang. Yang paling menonjol adalah tuas lampu sein dan wiper yang terbalik dari mobil Jepang. Tombol lampu yang biasanya ada di ujung tuas sein diganti dengan memfungsikan kenop putar di sisi kanan dasbor.

Di dalam kabin penumpang, kemewahan Eropa diusung dengan penggunaan jok kulit dengan dasbor dua warna yang cerah. Secara keseluruhan ruang kabin cukup luas. Bangku belakang lega dan nyaman dengan kisi AC di belakang konsol untuk mempertahankan hawa sejuk di ruang kabin.

Ford Focus 2.0 AT 2Namun, cita rasa Eropa ini tentu juga didesain dengan ukuran orang-orang Eropa. Alhasil, ruang kabin dan bangku pun tidak cukup nyaman untuk ras Asia, berbeda dengan mobil Jepang yang terasa lebih pas untuk ukuran tubuh Asia.

Selain lega, kendaraan ini juga dilengkapi dengan ruang serba guna, termasuk cup-holder, yang cukup banyak sehingga memudahkan pengemudi dan penumpang menyimpan barang di dalam kendaraan.

Soal mesin, Focus Ghia mengadopsi model hatchback terdahulu dengan mencangkok mesin berkapasitas 1.999 cc empat silinder Duratec yang diklaim memiliki performa optimal tanpa mengorbankan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bensin. Dibandingkan varian sebelumnya, Focus Ghia mendapatkan tenaga ekstra dari penambahan kapasitas cc.

Akselerasi lambat

Ford Focus 2.0 AT 3Namun, tenaga yang diperoleh setelah penambahan kapasitas menjadi maksimum 144 dk masih termasuk yang terkecil di kelasnya. Itu sebabnya figur akselerasi yang dicatatkannya terbilang lambat.

Ford sendiri mengklaim transmisi otomatis dengan teknologi double-clutch yang diperbarui secara menyeluruh dan mampu untuk berpindah gigi secara halus, sehingga lebih efisien dibandingkan dengan transmisi otomatis tradisional. Sayangnya, transmisi ini ternyata juga tidak membuat akselerasi kendaraan yang lebih agresif.

Padahal, mobil ini dikabarkan tengah dijagokan untuk memenuhi kebutuhan kendaraan patroli polisi. Setidaknya, performa kendaraan yang dicari sepadan dengan sedan kelas medium keluaran Mazda yang juga sudah digunakan untuk kebutuhan tersebut.

Di sisi lain, penambahan kapasitas mesin juga memengaruhi pengimbangan bodi sedan yang berpostur lebar ini. Ketika dikendarai, bantingan Focus cukup empuk. Getaran juga dapat teredam dengan baik khas mobil Eropa. Pengendalian yang nyaman ini membuat Focus sangat nyaman dikendarai. Setidaknya mengimbangi kapasitas mesin yang lamban diakselerasi.

Memang, berhitung konsumsi BBM, Focus termasuk irit dengan rata-rata 14 km per liter di jalan tol dan sekitar 9 km per liter di jalan dalam kota dengan kondisi jalur lalu lintas padat.

Pantas jika mobil ini terpilih sebagai Car of the Year di Eropa dan Amerika Utara. Ford Focus telah memenangkan lebih dari 80 penghargaan di Eropa dan lebih dari 30 penghargaan di wilayah Asia Pasifik.

Di Indonesia, Ford Focus memenangkan dua penghargaan Best Hatchback dan Best Green Car Non Hybrid pada 2008. Disamping itu, Ford Focus mencatat sejarah dalam dunia balap di Indonesia melalui ajang balap otomotif One Make Race, dengan melibatkan 32 pembalap dalam keenam seri Ford Focus Touring Car Championship pada tahun yang sama.

Jadi, jika ingin berkendara dengan mobil beraroma kental Eropa, Focus Ghia yang termahal di variannya bisa menjadi pilihan. Bantingan yang empuk dan handling pas menjadi nilai tambah sedan menengah ini, meski Anda mungkin butuh waktu untuk menyesuaikan beberapa kontrol dan bingung saat pindah ke mobil Jepang. (aprika.hernanda@bisnis.co.id)

Aprika R. Hernanda

Sumber: Bisnis Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *