MESIN diesel dikenal lebih bandel dibanding mesin bensin. Hal itu selain karena ketahanan yang lebih lama, perawatannya pun lebih mudah. Akan tetapi, jika pemilik kendaraan tak memberikan perhatian yang cukup, risiko rewel pun bukan tak mungkin datang dan jadi mengesalkan, bahkan menguras kocek.
Berikut ini ada beberapa langkah agar mobil diesel Anda tetap bandel. Langkah pertama adalah merawat saringan udara. Pasalnya, udara yang disedot ke ruang bakar harus bebas dari debu, kotoran, ataupun air. Makanya, fungsi filter udara berperan penting bagi “kehidupan” mesin. Jika tidak diperhatikan, akan berakibat mobil tersendat-sendat dan asap mengepul hitam. Pengecekan saringan udara perlu dilakukan setiap kurang lebih 8.400 km. Kalau masih baik hanya dibersihkan, tetapi jika sudah kotor dan hitam harus segera diganti baru.
Komponen berikutnya yang harus diperhatikan adalah saringan bahan bakar (solar). Fungsinya sama penting dengan saringan udara. Terlebih lagi kualitas solar di Indonesia kurang baik bahkan kandungan sulfurnya jauh di atas ambang batas. Alhasil, pengecekannya pun mesti lebih cepat dari manual yang ada. Diusahakan tidak lebih dari 15.000 km.
Caranya, cukup deteksi kondisi secara visual. Bila masih oke cukup bersihkan dengan solar bersih lalu semprot pakai angin bertekanan tinggi. Atau, ganti baru kalau ternyata sudah terlalu kotor. Kemudian yang juga penting dirawat dengan rutin adalah sedimenter. Alat ini berfungsi sebagai pemisah solar dengan air yang letaknya terpisah dari filter solar. Andai air masuk, akan mengganggu kerja mesin dan korosi bakal menyerang nosel. Biasanya terdapat kotoran yang menumpuk di sini. Efeknya saluran solar mampet dan mesin jadi batuk-batuk. Untuk itu, cek pula sedimenter ini tiap 15.000 km.
Jangan lupa, periksa klep pompa di dalam sedimenter. Umumnya sudah lemah dan butuh penggantian. Jika hanya bengkok, sebenarnya masih bisa dibetulkan. Cek pula kondisi tutup plastiknya. (L-11)
Jangan lupa ganti oli secara rutin