TV Mobil si Penghilang Kejenuhan

TV MobilKondisi jalanan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta yang setiap hari macet membuat kebutuhan akan hiburan dalam mobil atau update informasi makin tinggi. Kalau dulu, cukup dengan perangkat audio seperti tape, CD player, dan radio. Kini, kebutuhan pun bertambah dengan perangkat audio/video seperti TV yang kian dibutuhkan sebagai pengusir kebosanan.

Dan kini, TV mobil bergeser bukan lagi menjadi barang mewah. TV mobil sudah menjadi barang kebutuhan yang lebih fungsional. Seperti dituturkan pengguna TV mobil yang juga pembalap nasional, Rifat Sungkar, saat ini TV mobil bukan lagi masalah gengsi, namun sudah fungsional sebagai penghilang kejenuhan karena macet. Terlebih lagi harga TV mobil makin murah dari tahun ke tahun, bahkan ada yang berharga di bawah Rp 1 juta.

Diameter TV mobil rata-rata berukuran 7-9 inci sehingga tidak terlalu memakan tempat di dalam kabin mobil. Selain itu, TV mobil lebih portable sedikit mudah untuk dibongkar pasang, ujar lelaki yang belum lama melepas lajangnya itu.

Namun demikian, Rifat mengingatkan agar TV mobil digunakan pada waktu yang tepat, misalnya saat macet sehingga mobil melaju sangat pelan atau malah berhenti sama sekali. Sebab, menikmati TV mobil sambil mengemudi akan membuat konsentrasi mengemudi terganggu sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan.

“Bukan dilarang sama sekali, namun mungkin sebaiknya dipasang di sandaran kepala kursi depan untuk melayani penumpang di jok belakang. Yang penting hindari menonton TV sambil mengendarai mobil,” ujar Rifat.

TV mobil berkembang dari teknologi global positioning system (GPS) di mobil untuk menunjukkan peta jalan yang sebaiknya dilalui pengendara. Teknologi ini pun dalam enam tahun terakhir berkembang menjadi televisi hingga DVD dengan layar sentuh (touch screen).

Awalnya, peranti ini hanya digunakan pada mobil-mobil mewah untuk kenyamanan penumpangnya. Penggunaan sensor atau remot membuat piranti ini dianggap tidak menganggap pengemudi.

Tidak Stabil

Namun demikian, kualitas gambar TV mobil sebetulnya kurang bagus atau tidak stabil saat mobil bergerak karena sinyal pemancar analog yang ditangkap antena TV mobil mengalami gangguan interferensi. Saat ini, memang telah ada TV kabel digital berlangganan dengan kualitas gambar yang jauh lebih baik meski mobil bergerak pada kecepatan tinggi. Namun, tetap saja ada masalah di faktor coverage area sehingga ketika ke luar kota, perangkat itu tak berfungsi.

Di sejumlah negara maju, sedang dikembangkan TV satelit untuk mobil. Salah satunya dikembangkan oleh perusahaan telekomunikasi raksasa AT&T yang telah menguji sistem CruiseCast yang oleh perusahaan ini disebut sebagai layanan hiburan total di mobil.

Sistem ini mampu memberikan layanan TV mobil di mana pun kita berada. Pada dasarnya, perangkat ini adalah semacam dekoder TV untuk menangkap siaran TV langsung dari satelit.

Teknologi ini hadir pertama kali pada pameran khusus perlengkapan SEMA (Specialty Equipment Market Association) tahun lalu. Saat itu AT&T memamerkan uji coba layanan tersebut yang nantinya pengguna akan dapat menyaksikan siaran TV sebanyak 22 kanal tanpa harus mengalami gangguan ketika terkepung oleh bangunan gedung tinggi. Perangkat ini menggunakan teknologi video-buffering untuk meminimalkan terputusnya program tayangan pada saat kendaraan berjalan di antara gedung tinggi dan di dalam terowongan.

Dengan teknologi ini, pengguna TV mobil pun kini bisa menyaksikan tayangan TV kabel seperti Disney Channel, Toon Disney, Discovery Kids, Animal Planet, Nickelodeon, Cartoon Network Mobile, USA, Comedy Central, MSNBC, CNN Mobile Live, dan CNBC yang akan menyusul siaran yang sudah ada. Juga program khusus anak-anak, dokumenter, musik, komedi, berita dan olahraga.

Sebagai perbandingan di Amerika Serikat, untuk memasang instalasi dikenakan biaya sebesar US$ 1299 atau sekitar Rp 13 juta. Setelah itu, pelanggan wajib membayar uang iuran sebesar US$ 28 (Rp 300.000) per bulan atau sekitar US$ 366 (Rp 3,8 juta) tiap tahunnya. [Suara Pembaruan]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *