Toyota Fortuner TRD Sportivo: Sangarnya “Tongkrongan” Mobil Kota

Toyota Fortuner TRD SportivoMobil gagah itu merayap cepat di tanjakan, lalu berkelok pada suatu siang yang cerah, akhir pekan lalu. Lajunya yang gesit disertai raungannya yang halus, bersahutan dengan desau dedaunan pinus di kawasan Bogor Barat. Matahari baru saja naik sepenggal ketika Toyota Fortuner TRD Sportivo yang kami kendarai melaju di kawasan perbukitan Salak Endah, Bogor.

Akhir pekan lalu, beserta beberapa rekan wartawan, SP berkesempatan menjajal Fortuner TRD Sportivo bermesin diesel 2.500 cc 4 silinder berpenggerak dua roda (4×2). Uji coba yang dilakukan di berbagai kondisi jalan, baik itu di jalanan mulus di dalam kota, di jalan tol, maupun jalanan buruk dengan sudut kemiringan lebih dari 35 derajat cukup memuaskan dari sisi performa.

Varian teranyar Fortuner itu terasa mantap dikendalikan saat mendaki ataupun menuruni jalanan licin berbatu. Saat dikebut di medan buruk yang agak mirip jalanan offroad, bantingan Fortuner TRD Sportivo terasa lebih nyaman dibandingan varian sebelumnya. Rekan jurnalis dari Jabar Pos yang duduk di belakang menikmati guncangannya yang dirasakan cukup empuk saat menerjang jalanan berlubang dan berbatu.

Menurut Marketing Communication PT Toyota Astra Motor (TAM) Rouli Sijabat, kenyamanan disebabkan penggunaan per daun jenis Assy Shock RH/LH dan per keong RH/LH pada suspensi, baik di depan maupun di baris kursi belakang. Dibanding varian terdahulu, suspensinya lebih pendek, namun memiliki adaptasi tinggi terhadap berbagai medan. Mobil pun lincah bermanuver, sehingga meningkatkan rasa percaya diri.

Hanya saja, SP masih merasakan goyangan yang mengocok perut saat menjajal kendaraan ini di ruas Tol Cipularang yang terbuat dari aspal beton. Gejala limbung masih terasa, meski ketinggian sudah diturunkan. Namun, hal itu masih dalam batas wajar, mengingat postur mobil yang tinggi besar.

Dengan sedikit koreksi dari setir, hal itu membuat mobil kembali tenang. Akan tetapi, kabin yang kedap suara membuat goyangan tersebut terobati, sehingga tidak mengganggu fokus berkendara. Halusnya suara mesin diesel masa kini juga berkat berkembangnya teknologi commonrail yang mampu mengubah bisinganya mesin diesel nyaris menjadi sehalus mesin bensin.

Ketika pedal gas ditekan dalam, terasa ada jeda. Pada putaran mesin 4.000 rpm, baru gigi perseneling pindah. Putaran mesin antara 2.000 dan 3.000 rpm merupakan “daerah kekuasaan” mesin diesel. Pada putaran tersebut terasa sekali torsi yang dihamburkan sehingga bodi yang besar bukan lagi penghalang.

Tidak Galak

Sementara itu, tenaga yang dihasilkannya sebesar 102 tenaga kuda dengan torsi maksimal 260 Newton meter (Nm). Namun, pada saat putaran mesin di atas 2.000 rpm, torsi yang dihasilkan tidak segalak yang diharapkan. Jujur saja, dari sisi performa mesin, Mitsubishi Pajero Sport terasa lebih baik karena menghasilkan tenaga 136 tenaga kuda dengan torsi maksimal 331 Nm.

“Kami memang tidak memproyeksikan mobil ini untuk high performance dan heavy duty,” tutur Rouli saat ditanya mengapa tenaganya relatif kecil untuk ukuran mesin sebesar itu.

Harus diakui, meskipun “tongkrongannya” sangar, mobil ini cocok disebut SUV perkotaan yang lebih mengarah kepada kendaraan penumpang. Selain ruang kabinnya terasa lapang lantaran disiapkan untuk tujuh penumpang, kinerja mesin dieselnya juga terasa cocok untuk pengendaraan stop and go. Jadi meski SP sempat terjebak kemacetan di beberapa ruas jalan, termasuk saat menyusuri Kota Bogor, kaki tidak terasa pegal meski harus sering menginjak kopling.

Sementara itu, yang membuat “tongkrongan” luar varian baru ini lebih gagah dibanding varian sebelumnya, itu tak lain karena sekujur tubuh Fortuner sudah dijejali body kit terbaru dari TRD Sportivo. Misalnya saja bumper depan yang dihiasi lampu kabut (foglamp), dipadu dengan ornamen sirip sebagai pembelah angin.

Kesan maskulin ditonjolkan oleh sirip hitam yang menjorok ke depan dengan saluran udara kecil di bawah foglamp. Sebagai penegas, di sudut air dam disematkan logo TRD Sportivo. Sedangkan, garis menyilang membelah kaca samping belakang mengisyaratkan bahwa mobil ini kuat dan “berotot”.

Bumper belakang juga mendapat sentuhan berupa sirip yang selaras sama sirip depan. Pendesainan ulang terpancar dari foglamp dan diffuser hitam yang menjadi penguat aroma sporty. Ciri khas lain, roof spoiler dengan sirip kecil di ujungnya.

Menurut Manajer Pemasaran dan Komunikasi TAM Achmad Rizal, pemilik Fortuner lama yang ingin memperoleh tampilan Sportivo dengan body kit tersebut bisa dengan merogoh kocek Rp 25 juta. Sementara itu, velg alloy dijual terpisah seharga Rp 5 juta.

Lebih lanjut Rizal mengatakan, peminat Fortuner TRD Sportivo cukup tinggi. Kurang dalam sebulan saja, sudah sekitar 75 pemesan yang masuk.

“Saat ini, penawaran hanya untuk Fortuner 4 x 2 Diesel. Kami terpaksa meningkatkan target penjualan dari target awal 50 unit menjadi 75 unit hingga akhir tahun nanti,” ungkap Rizal. [SUARA PEMBARUAN/SETIA LESMANA]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *