Ngantuk berarti maut

Ngantuk berarti mautIstilah yang sering dilontarkan Jusri Pulubuhu sangat menyentak kesadaran pengemudi. Salah satunya, menurut Founder/Training Director Jakarta Devensive Driving Consultant (JDDC)- Crash Free International, jalan raya termasuk salah satu ‘ladang pembantaian’.

Banyak korban jiwa jatuh dalam kaitan dengan masalah berkendara dan transportasi. Penyebab yang cukup menonjol, karena ngantuk saat berkendara.

Di Amerika Serikat angka korban mengalami kecelakaan akibat ngantuk mencapai 1,9 juta orang. Angka tersebut didapat oleh National Sleep Foundation setelah melakukan survei kepada pengendara di Amerika Serikat.

Yang parah, seperti disitir para ahli di AstraWorld, biasanya seseorang tidak sadar mengalami proses ngantuk. Satu-satunya pengingat, hanya jika terjadi kecelakaan.

Sebetulnya, menurut Jusri, situasi ini bisa sedikit diantisipasi dengan memahami jam biologis manusia (circadian rythm). Hasil penelitian lembaga kesehatan dan keselamatan menyimpulkan bahwa rata-rata mulai pukul 9 terjadi penurunan kebugaran, dan manusia mulai mengantuk.

“Ekstremnya terjadi mulai pukul 12.00 sampai pukul 15.00, setelah makan siang. Di atas pukul 15.00 baru mulai segar kembali dan akan menurun kembali pada saat pukul 21.00,” ujarnya.

“Ini terbukti dari beberapa kasus kecelakaan yang pada umumnya memang terjadi pada saat-saat jam biologis tersebut.”

Menurut dia, pada saat itu manusia mengalami kelelahan sehingga otak dan organ-organ tubuh lambat merespons situasi di sekitar. Nah, untuk menghindari bahaya kecelakaan akibat ngantuk, perhatikan beberapa hal penting berikut:

  • Untuk berkendara dalam kota, waspada dengan cara berkendara yang kurang memancing otak untuk berpikir dan merespons kondisi sekitar. Kondisi yang monoton justru berbahaya karena membuat pengendara lengah.
  • Stres juga menjadi penyebab kelelahan. Karena itu, jika sedang stres sebaiknya tidak mengendarai kendaraan sama sekali. Minta saja orang lain untuk menyetir. Kalau perlu pulang naik angkutan umum.
  • Pada pengendaraan jarak jauh (luar kota), selain harus cukup tidur, tambah dengan relaksasi secara berkala. Istirahat dan lakukan peregangan untuk mengembalikan kebugaran tubuh.
  • Perhatikan juga mengenai makanan, jangan sampai mengalami dehidrasi. Minuman suplemen tidak direkomendasikan karena kurang baik bagi kesehatan. (algooth.putranto@bisnis.co.id)

Algooth Putranto

Sumber: Bisnis Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *