Pekan lalu, SP berkesempatan untuk menjajal generasi keenam BMW seri 5 bersama sejumlah rekan wartawan. Melihat tampangnya, BMW 530i yang kini sudah dirakit di Indonesia itu jauh lebih bongsor, namun tampak lebih ringan dibanding generasi sebelumnya.
Tampilan depannya seperti lampu depan yang menyerupai mata elang tampak lebih eksentrik dibandingkan generasi sebelumnya. Secara umum, mobil ini terasa lebih elegan dengan dimensi jarak kedua sumbu roda lebih panjang dan dinamis.
Sementara itu, dimensi tingginya terlihat rendah sehingga terkesan agak ceper. Kesan eksotik itu diperkuat oleh material ringan yang membalut tubuh mobil ini.
BMW seri 5 menggunakan suspensi kinematik active rear dengan kemampuan stabilitas yang lebih baik sehingga kondisi kabin tetap nyaman meski melewati aspal beton Tol Cipularang yang tidak mulus. Itu tak lain karena digunakannya generasi terbaru electronic damper control (EDC) yang membuat roda mobil lebih stabil.
Saat menjajalnya, langsung terasa performa mesin 3.000 cc, 8 silinder dalam konfigurasi V (V8). Tenaga maksimum sebesar 272 PK pada 6.700 rpm dan torsi maksimum sebesar 320 Nm pada 2.750 rpm, membuat 530i sanggup melesat sampai kecepatan 100 kilometer per jam dari posisi berhenti dalam waktu 6,3 detik. Kecepatan maksimumnya sendiri dibatasi secara elektronis pada 250 kilometer per jam. Dan, dengan teknologi BMW efficient dynamics konsumsi bahan bakarnya 1:8,7 kilometer, atau 1 liter bahan bakar untuk menempuh perjalanan sejauh 8,7 kilometer.
Setelah tuas persneling dipindahkan dari huruf P (parking) ke D (drive) dan kaki dipindahkan dari pedal rem ke pedal gas, 750Li langsung melesat. Saat melintasi Tol Cipularang yang agak sepi, SP menggenjot kecepatan hingga tak terasa angka speedometer menunjukkan angka 180 km per jam. Penggunaan turbocharger membuat 530i seperti terlontar ke depan ketika pengendara melakukan kick down (menginjak pedal gas dalam-dalam) dan jarum tachometer menyentuh angka 2.500 rpm. Tak terasa angka kecepatan menunjukkan 160 kilometer per jam.
Seperti halnya pada BMW X5 terbaru, BMW Seri 5 terbaru ini juga memiliki peranti perpindahan gigi elektronis pada joystick yang didesain elegan. Dengan begitu, perpindahan gigi menjadi sangat mudah dan menyenangkan. Joystick yang elegan sendiri juga dibuat menarik yang tak hanya memberi sentuhan keindahan menyeluruh dalam kabin, tetapi juga menyenangkan dan aman untuk digenggam dalam berbagai situasi berkendara.
Kombinasi gigi pada BMW Seri 5 sama dengan pola transmisi otomatis konvensional. Transmisi otomatis enam percepatan sanggup menghasilkan respons spontan hanya dengan sentuhan ringan pada pedal gas. Dengan begitu, perpindahan gigi berlangsung lincah dan efisien. Sistem perindahan gigi pada BMW Seri 5 terbaru berlangsung lebih cepat 40 persen dari transmisi otomatis konvensional.
BMW Serie 5 terbaru itu juga dilengkapi dengan fitur untuk melihat di kegelapan malam (night vision system) terbaru, yang dilengkapi dengan pengenalan pejalan kaki. Sistem ini juga akan memberi tahu pengendara jika ada orang yang berjalan menuju lajur yang akan dilintasi mobil tersebut.
BMW 530i rakitan dalam negeri itu juga dilengkapi dengan fitur lane-change warning dan lane-departure warning, yang akan menggetarkan setir secara halus apabila mobil bergerak keluar dari lajur yang seharusnya dilalui. [Suara Pembaruan/L-11]