Ban Bocor Tidak Bisa Dipakai Lagi?

KEJADIAN ini mungkin langka tapi nyata. Dua paku tertancap sekaligus di telapak ban tubeless dengan titik tak berjauhan. Untuk menutup lubang tersebut, biasanya lubang bocor diperbesar untuk memudahkan masuknya alat peambal. Namun pembesaran dua lubang tersebut membuat keduanya bertemu dan ban divonis tak lagi bisa ditambal alias harus diganti baru.

Padahal kondisi kembangan ban masih sangat bagus karena baru dipakai kurang dari setahun. Beli baru? Kebetulan ban mobil berdiameter 17 inci pada saat itu masih sangat jarang. Kalaupun ada, harganya lumayan mahal karena sebagian besar masih impor.

Akhirnya terpaksa menggunakan ban cadangan yang seharusnya untuk sementara, menjadi nyaris seterusnya sampai akhirnya muncul sebuah ide. Kebetulan di kotak perkakas masih tersisa satu tube gasket silikon pasta berwarna coklat yang spesifikasinya mampu menahan suhu tinggi. Bentuknya seperti pasta gigi dan baunya asam menyengat seperti lem untuk membuat aquarium.

Dengan semangat tinggi ban bermasalah tadi diboyong ke toko ban untuk melepaskan dari veleknya dengan alat khusus agar velek tidak rusak. Tiba di rumah, ban dibersihkan dengan deterjen luar dalam. Begitu juga dengan veleknya.

Setelah karet-karet penambal lubang yang gagal menambal ban tersebut dilepaskan, permukaan bagian dalam ban, di sekeliling kedua lubang yang telah menyatu tadi dibersihkan menggunakan ampelas kasar hingga merata.

Setelah itu, gasket pasta tadi dimasukkan ke dalam lubang-lubang hingga tembus ke telapak ban menggunakan alat penekan yang bentuknya seperti senapan serbu. Setelah satu jam, bagian dalam ban di sekeliling lubang tadi dioleskan lagi dengan gasket cair hingga agak tebal kemudian dibiarkan mengering.

Keesokan harinya hasil eksperimen sepertinya menunjukkan tanda-tanda kesuksesan. Gasket pasta sudah membeku dan menyatu dengan permukaan bagian dalam ban. Velek dan ban kembali diboyong ke toko ban untuk ‘dirakit’ ulang dan diisi angin.

Keraguan yang awalnya menggelayuti perasaan, lenyap saat operator pemasang ban tadi mengacungkan ibu jari usai membenamkan ban dan velek ke dalam bak untuk mendeteksi kebocoran. Tekanan angin yang ternyata sengaja dilebihkan hingga 10 psi pun dikurangi hingga tekanan normal.

Agar hasilnya sempurna, tak lupa melakukan balancing ulang untuk menyeimbangkan bobot tumpukan gasket di dalam ban yang kebetulan cukup tebal. Senang sekali rasanya setelah beberapa bulan menggunakan ban cadangan yang bentuknya berbeda, akhirnya bisa kembali seragam tanpa harus membeli ban baru.

Hingga ban itu diganti dengan yang baru, karena memang sudah saatnya diganti, tambalan eksperimen itu masih kuat melekat.

Sumber: www.mediaoto.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *